Kura-kura
merupakan lambang
yang terkenal dalam mitologi karena penampilan dan umur panjang mereka.
Oleh
karena tempurung pelindung dan penampilan charming secara menyeluruh,
terkadang kita menemukan bahwa kura-kura adalah lambang dari aspek
perlindungan dan
kesejahteraan pada mitologi tertentu. Banyak budaya yang percaya bahwa
kura-kura adalah binatang yang membawa dunia pada tempurungnya atau
sebagai
penunjang surga-surga.
Dalam beberapa tradisi suku
asli benua Amerika, kura-kura dipercaya membawa dunia di atas tempurungnya.
Maha roh Cheyenne, Maheo, adalah nenek kura-kura tua yang menyangga bumi di
tempurungnya. Bangsa Mohawk percaya bahwa gempa bumi disebabkan oleh nenek
kura-kura tua yang sedang merenggangkan tubuh akibat menahan beban bumi yang ia
sangga di tempurungnya.
Dalam sejarah kuno, bangsa
Mesopotamia percaya bahwa kura-kura merupakan perlambang dari salah satu dewa
mereka yaitu Ea. Dan di Afrika, dalam mitologi suku Yoruba, dikenal Ijapa, si
kura-kura darat penyihir yang ada dalam dongeng turun temurun.
Dalam mitologi Hindu, dunia
ditopang oleh empat ekor gajah yang berdiri di atas tempurung kura-kura.
Akupara adalah seekor kura-kura darat dalam legenda Hindu yang memanggul dunia
di penggungnya dan menjaga keseimbangan bumi dan lautan. Ada salah satu avatar
Vishnu, yang dikenal sebagai Kurma, merupakan kura-kura raksasa. Avatar Kurma
memiliki sebuah kuil, Sri Kurman Temple di Andhra Pradesh, India yang
didedikasikan baginya.
Di China, salah satu dari empat
hewan terkemuka adalah seekor kura-kura data yang mewakili unsur air,
melambangkan utara pada empat mata angin. Kura-kura darat tersebut mensimbolkan
kekuatan, umur panjang dan keabadian. Kura-kura darat tersebut juga merupakan
binatang nyata yang menjadi simbol pada kompas bangsa China tersebut, meskipun
tetap terlihat seperti mahkluk mitologis dalam ilustrasinya.
Juga di sejarah China,
kura-kura kadang digunakan sebagai simbol selama pemakaman karena perlambangan
kura-kura dengan umur panjang, atau sebuah bentuk makam yang disebut “kuburan
kura-kura” yang dibentuk berdasarkan bentuk tempurung kura-kura. Pada masa
dinasti Sui (581-618 CE) dan masa dinasti Ming (1368-1644 CE), pahatan patung
kura-kura di atas sebuah penghargaan digunakan untuk mengenang jasa-jasa
pejabat berpangkat tinggi. Patung-patung kura-kura yang sangat besar juga
digunakan untuk mengenang para kaisar.
Dalam mitologi China lainnya,
setelah Gong Gong menghancurkan gunung-gunung, Dewi Nu Gua memotong kaki-kaki
penyu untuk menggantikan gunung sebagai penopang langit. Dan tempurung
kura-kura yang datar di bagian bawah dan membulat di bagian atas melambangkan
pemikiran tentang bumi yang datar dan langit yang membulat.
Pada periode Edo di Jepang,
dikenal perlambang seekor kura-kura, Minogame, yang mensimbolkan keabadian dan
kebahagiaan. Kura-kura juga berperan penting dalam legenda Urashima Taro yang
terkenal. Para pemahat Netsuke dan perajin lainnya menyukai kura-kura darat
untuk seni mereka. Ada sebuah pola artistik yang didasarkan pada bentuk
heksagonal pada tempurung kura-kura darat.
Dalam Feng Shui, dikenal
Kura-Kura Darat Hitam sebagai bagian belakang rumah, menentukan rumah,
kehidupan keluarga, dan hubungan personal. Seekor kura-kura darat di pintu
belakang rumah atau di pekarangan belakang membawa banyak berkah dan
keberuntungan.
Dalam Daoist, segitiga
Bumi-Manusia-Surga dilambangkan oleh seekor kura-kura. Dan dalam banyak
representasi artistik, tiga kura-kura darat berdiri menopang satu sama lain
melambangkan seorang ibu dan anak-anaknya, atau kehidupan dan kesuburan.
Di pedesaan Taiwan, masyarakat
membuat kue pasta berbentuk kura-kura untuk acara festival dimana untuk
memperoleh kemakmuran, keharmonisan, dan keamanan untuk tahun mendatang,
masyarakat membeli kue-kue tersebut di kuil-kuil mereka dan membawanya pulang
untuk dimakan bersama keluarga.
Masyarakat pulau Admiralty
menceritakan dongeng bahwa manusia terlahir dari telur yang ditetaskan oleh
kura-kura dunia dan banyak juga suku-suku Polynesia yang mempercayai kisah
tersebut.
Secara keseluruhan, kura-kura
air atau kura-kura darat merupakan perlambangan dari umur panjang dan
keberuntungan bagi kebanyakan orang di seluruh dunia. Kura-kura adalah makhuk
yang begitu dicintai di seluruh dunia, dan kita bisa menemukan kura-kura bahkan
dalam setiap aspek kehidupan bila kita memperhatikan.
0 komentar:
Posting Komentar